Senin, 29 April 2013

Teori asal-usul tata surya


TEORI ASAL USUL TATA SURYA SERTA PERILAKU DAN SIFAT-SIFAT PLANET
Menurut paham heliosentris, matahari dielilingi oleh planet-planet dengan bentuk orbit hamper menyerupai lingkaran. Arah peredaran semua planet sama, yaitu berlawanan dengan arah jarum jam. Beberapa teori yang menjelaskan terbentuknya tata surya antara lain teori nebulae, teori planetesimal, serta teori pasang surut, teori vortex dan teori protoplanet.

1.                  Teori Nebulae (kondensasi)
Teori nebulae disebut pula teori kondensasi merupakan salah satu teori pembentukan tata surya yang paling terkenal. Menurut teori nebulae (teori kondensasi), planet-planet dan matahari berasal dari kabut pijar yang terpilin dalam jagad raya. Karena perputaran, maka sebagian massa kabut terlepas dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama gumpalan kabut tersebut. Suhu gelang-gelang tersebut lambat laun akan turun, sehingga akan membeku membentuk gumpalan yang lama-kelamaan akan memadat menjadi planet. Bagian dalam gelang-gelang tersebut ternyata masih berupa gas pijar dan disebut matahari.
Teori nebulae dikemukakan oleh salah seorang filusuf Yunani yaitu Immanuel Kant, dan dalam waktu yang hampir bersamaan fisikawan Perancis Pierre Simon de Laplace juga mengemukakan hal yang hampir sama. Oleh karena itu, teori nebule atau teori kondensasi sering disebut dengan teori Kant-Laplace. Teori nebula menceritakan kejadian tersebut dalam tiga tahap, yaitu:
1. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, di mana pemadatan terjadi pada pusat lingkatan yang kemudian membenntuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lain juga terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut planet.
3. Materi-materi tersebut tumbuh semakin besar dan terus melakukan gerakan-gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susunan keluarga matahari.
2 .        Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh dua orang ilmuwan Amerika, yaitu Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Teori ini disebut teori planetesimal (planet-planet kecil) karena planet-planet terbentuk dari benda padat yang telah ada sebelumnya. Menurut teori planetesimal, matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang sangat banyak. Pada suatu ketika ada bintang yang berpapasan pada jarak dekat, sehingga terjadi pasang surut pada permukaan matahari maupun bintang tersebut. Ada sebagian dari massa matahari yang tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang menjauh, sebagian dari massa matahari ada yang jatuh ke permukaan matahari dan sebagian yang lainnya berhamburan ke ruang angkasa.
3.            Teori Pasang Surut
Teori planetisimal sama dengan  pasang surut. Teori pasang surut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan Inggris yaitu Sir James Jeans dan Harold Jefreys. Mereka melukiskan bahwa setelah bintang yang berpapasan berlalu, massa matahari yang lepas akan membentuk cerutu yang menjolok ke arah bintang. Akibat bintang menjauh, maka massa cerutu terlepas dan akan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan inilah yang selanjutnya akan membentuk planet-planet.
4.                  Teori Vorteks (Pusaran)
Teori ini dikembangkan oleh Karl Von Weiszacker dan Gerad P. Kuiver pada tahun 1940-an, mereka mengemukakan dua gagasan yaitu pertama bahwa nebula atau kabut mula-mula bergolak (turbulen) , tidak diam. Gerakan nebula ini membantu dalam pembentukan planet . Kedua bahwa pembentukan planet sekurang-kurangnya melalui dua proses yaitu pembentukan planetisimal kemudian protoplanet (gumpalan kabut gas). Nebula terdiri atas vortex-vorteks (pusaran-pusaran) yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam nebula menyebabkan pola sel-sel bergolak (turbulen). Pada batas antar sel-sel terbulen , terjadi tumbukan antar paertikel yang kemudian membesar, dan menjadi planet.
5.                  Teori Protoplanet
Teori ini disempurnakan oleh ahli astronomi diantaranya Gerard P Kuiper (1950), Subrahmanyan Chandrasekar. Pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan-gumpalan awan seperti awan gas dan debu. Lebih dari 5000 tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan sehingga partikel-partikel debu tertarik ke  bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama-kelamaan, gumpalan gas itu menjadi pipih seperti cakram yang tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat dari bagian tepinya. Karena partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan, timbulah panas dan pijar, bagian inilah yang menjadi matahari.
Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil yang juga turut berpilin. Bagian inilah yang kemudian membeku menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya. Bahan planet itu dinamakan pula proto planet (proto berasal dari bahasa Yunani yang berarti “primitive”), sehingga teori ini dinamakan teori proto planet.

Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai benda-banda langit seperti satelit,komet,asteroid. Planet-planet berevolusi mengelilingi matahari dengan orbit (garis edar) yang berbentuk elips. Adapun karakteristik dari planet diantaranya.
1.      Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahri. Jarak rata-rata merkurius-matahari sekitar 0,39 SA (1 SA=150 juta kilometer). Planet merkurius tidak memiliki satelit. Periode revolusi merkurius 88 hari dan periode rotasinya 59 hari. Suhu permukaan merkurius pada bagian yang terang adalah 5.00 oC
2.      Venus
Planet venus adalah benda langit yang paling terang setelah matahari dan bulan. Orbit venus mendekati lingkaran dengan eksentrisitasnya 0,007. Venus dikenal dengan bintang timur atau bintang senja. periode revolusinya 225 hari. Jarak venus ke matahari 0,72 SA atau 108 juta kilometer. Diameter venus sekitar 0,91 kali diameter bumi.
3.      Bumi
Jarak rata-rata bumi ke matahari sekitar 150 juta kilometer. Eksentrisitas orbit bumi = 0,017, artinya garis edar bumi mendekati lingkaran. Periode revolusi bumi = 365,3 hari disebut satu tahun siderik dan periode rotasinya = 23 jam 56 menit disebut hari siderik. Densitas (massa jenis) bumi adalah 5,52 gram/cm3. Bumi mempunyai satu satelit yaitu bulan.
4.      Mars
Jarak rata-rata mars ke matahari adalah 1,52 SA atau 228 juta kilometer. Eksentrisitas orbit mars adalah 0,093 dan periode revolusinya 687 hari. Planet mars berwarna merah, pada malam hari cuaca cerah karena atmosfernya tipis. Mars mempunyai dua satelit phobos dengan jari-jari orbit 9.370 km dan Deimos (satelit luar) dengan jari-jari orbit 23.500 km.
5.      Jupiter
Jupiter berjarak rata-rata 5,2 satuan astronomi atau 780 juta kilometer dari matahari. Eksentrisitas orbit Jupiter adalah 0,048. Periode revolusinya 11,86 tahun. Sistem Jupiter mempunyai 12 satelit (bulan), tetapi menurut data sampai tahun 1992, Jupiter dikelilingi oleh 17 buah satelit. Empat buah satelitnya yang berukuran besar diberi nama; Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Planet Jupiter pada sumbunya dengan periode rotasijam 50 menit artinya planet ini berputar sangat cepat. Planet Jupiter disebut planet raksasa  karena planet ini yang paling besar dalam tata surya.
6.      Saturnus
Saturnus adalah planet yang paling dempak dibandingkan dengan planet-planet lain. Planet ini dikelilingi oleh gelang dan cincin yang indah. Berjarak rata-rata 9,5 satuan astronomi atau 1.425 juta kilometer dari matahari. Jarak saturnus ke bumi bervariasi antara 1.200 juta dan 1.650 juta kilometer. Eksentrisitas orbit saturnus adalah 0,056, periode rotasinya 10 jam 2 menit, dan periode revolusinya 29,,5 tahun. Saturnus mempunyai 9 buah satelit, yaitu mimas, Encleladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, dan Phoebe.
7.      Uranus
Planet ini ditemukan oleh William Herschel pada tahun 1781. Jarak rata-rata Uranus ke matahari 19,2 satuan astronomi atau 2880 juta kilometer. Eksentrisitas orbit uranus 0,047 periode rotasinya 10 jam 8 menit dan periode revolusinya 84 tahun. System Uranus mempunyai lima satelit, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
8.      Neptunus
Planet ini ditemukan oleh observatorium berlin, dan merupakan kembaran dari planet Uranus. Jarak rata-rata Uranus ke matahari adalah 30,07 satuan astronomi atau 4.510 juta kilometer. Eksentrisitas orbit neptunus 0,009 dan periode revolusinya164,8 tahun. Neptunus mempunyai dua satelit, yaitu Triton dan Nereid.

REFERENSI:
Gunawan, Admiranto. 2000. Menjelajahi Bintang Galaxy dan Alam Semesta. Yogyakarta: Kanisius.
Fabian. Candra. 2002. Kosmologi Stady Struktur Asal Mula Alam Semesta
L. Malasan, Hakim 2000. Jagad Raya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: The Golden Web LTD
Tjasyono, Bayong. 2008. Ilmu Kebumian dan Kebumian. Departemen Pendidikan Nasional:Rosda.
Winardi Sutantyo. 1984. Astrofisika, Mengenal Bintang. Bandung: Penerbit ITB
Astronomy for amateurs, 1969 oleh James Muirden (anggota royal astronomical society), diterbitkan oleh Cassel & Co Ltd
Radimun, Iratus dkk. 1999. Ensiklopedi Singkat Astronomi dan Ilmu Yang Bertautan. Bandung: ITB.

Mulyo, Agung. 2004. Pengantar Ilmu Kebumian, Pengantar Pengetahuan Geologi untuk Pemula. Bnadung: Pustaka Setia.



0 komentar:

Posting Komentar